Jumat, 27 Februari 2009

GAZA DIMATAKU

0
GAZA,
KOTA TERTINDAS DOSA.


"We wiil not go down
and the night without a fight
you can burn up our mosques and our homes and our schools
but of spirit will never die
we will night go down
GAZA tonight"


Aku menggambarkan Gaza seperti dalam lagu dari Michael Heart.
Lagu ini gambaran betapa pedihnya penderitaan warga Gaza.


Terketuk hatiku,
Ketika melihat bayi yang terkelupas kulitnya, anak-anak yang terluka berlumur darah, orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan, bahkan ribuan mayat yang terkujur.
Apa salah mereka ? Siapa yang membuat mereka seperti ini ? Yang membuat mereka seperti ini seperti makhluk sadis yang berhati batu, tidak memiliki hati nurani dan tidak sedikitpun rasa belas kasihan terlintas dalam hati mereka. Roket yang meluluh lantahkan kota, Serangan-serangan yang brutal yang membinasakan. Sungguh tidak layak untuk ditoleransi.
Darah mereka, tangis mereka, penderitaan mereka, nestapa mereka, bahkan nyawa mereka menjadi bukti nyata. Sungguh malang nasib mereka.
Dimataku,
Gaza adalah kota tertindas dosa. Banyak dari mereka yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka hanya ikhlas menerima penderitaan yang seharusnya tidak mereka terima.
Krisis kemanusiaan melanda mereka, mereka harus berjuang untuk mendapatkan makanan. Berada di dalam ribuan orang yang sama-sama ingin mendapatkan makanan. Tiada lagi harta yang tersisa. Hanya luka yang membekas. Hanya baju yang mereka kenakan yang saat ini mereka punya. Gaza adalah korban dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Orang-orang yang hanya untuk memuaskan ego semata tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkan.Hingga gaza, kota tertindas dosa.

Anak Gaza Kini...

Sekolah yang menjadi jembatan masa depan mereka, rumah yang menjadi tempat perlindungan mereka, dan rumah sakit yang menjadi tempat mereka berobat telah hancur tak tersisa, rata dengan tanah.
Ayah, Ibu, saudara-saudara mereka mungkin telah menjadi korban. Mungkin kini anak Gaza sendiri, meratapi masadepan mereka yang tak pasti. Harapa mereka atas kemakmuran kota Gaza kembali, cita-cita yang begitu mulia menjadi asa dalam hati mereka.
Mereka mengalami guncangan jiwa yang sangat dahsyat. Jiwa mereka dipenuhi rasa kecewa dan rasa dendam, mengapa mereka mengalami hal seperti ini. Tawa mereka menjadi tangis, Bahagia mereka menjadi nestapa. Mungkin dapat segelas minuman atau sepiring makanan begitu susah mereka dapatkan. Hanya matahari,bintang dan bulan yang menemani mereka.
Rasanya sangat ini aku membantu meringankan penderitaan mereka. Namun apalah daya, Aku hanya bisa berdo'a untuk kalian semua disana.


Silmi Riasah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar